Moskow — Kantor berita Rusia mengatakan kebakaran di tambang batu bara Siberia telah menewaskan 52 penambang dan penyelamat.
Para pejabat sebelumnya mengatakan bahwa tim penyelamat menemukan 14 mayat dan pencarian 38 orang hilang dihentikan karena alasan keamanan, karena penumpukan gas metana yang meledak dan konsentrasi asap beracun yang tinggi dari api.
Kantor berita Tass dan RIA-Novosti mengutip pejabat darurat yang mengatakan bahwa tidak ada peluang untuk menemukan korban selamat.
Kantor berita Interfax mengutip perwakilan pemerintah daerah yang juga menyebutkan jumlah korban tewas akibat kebakaran hari Kamis sebanyak 52 orang.
Pihak berwenang mengatakan 11 penambang ditemukan tewas dan tiga penyelamat juga meninggal kemudian saat mencari orang lain yang terperangkap di bagian terpencil tambang. Pejabat daerah menyatakan tiga hari berkabung.
Gubernur Kemerovo Sergei Tsivilyov mengatakan 35 penambang masih hilang, dan lokasi pastinya tidak diketahui. Pejabat darurat melaporkan tiga penyelamat juga hilang.
Sebanyak 285 orang berada di tambang Listvyazhnaya di wilayah Kemerovo di Siberia barat daya ketika kebakaran terjadi dan asap dengan cepat memenuhi tambang melalui sistem ventilasi. Tim penyelamat membawa ke permukaan 239 penambang, 49 di antaranya terluka.
Wakil Jaksa Agung Rusia Dmitry Demeshin mengatakan kepada wartawan bahwa kebakaran kemungkinan besar disebabkan oleh ledakan metana yang disebabkan oleh percikan api.
Ledakan metana yang dilepaskan dari lapisan batubara selama penambangan jarang terjadi tetapi menyebabkan kematian paling banyak di industri penambangan batubara.
Kantor berita Interfax melaporkan bahwa para penambang memiliki pasokan oksigen yang biasanya berlangsung selama enam jam yang dapat diperpanjang selama beberapa jam lagi tetapi akan berakhir pada Kamis malam.
Komite Investigasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas kebakaran tersebut atas pelanggaran peraturan keselamatan yang menyebabkan kematian. Dikatakan direktur tambang dan dua manajer senior ditahan.
Presiden Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan memerintahkan pemerintah untuk menawarkan semua bantuan yang diperlukan kepada mereka yang terluka.
Pada 2016, 36 penambang tewas dalam serangkaian ledakan metana di tambang batu bara di ujung utara Rusia. Setelah insiden itu, pihak berwenang menganalisis keamanan 58 tambang batu bara di negara itu dan menyatakan 20 di antaranya, atau 34%, berpotensi tidak aman.
Tambang Listvyazhnaya tidak termasuk di antara mereka pada saat itu, menurut laporan media.
Pengawas teknologi dan ekologi negara Rusia, Rostekhnadzor, memeriksa tambang pada bulan April dan mencatat 139 pelanggaran, termasuk melanggar peraturan keselamatan kebakaran.
Posted By : keluaran hongkong malam ini